Jakarta, Kulminasi.com – Ramadhan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi akhirnya tiba. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan rekomendasi wisata libur untuk akhir pekan di DKI Jakarta bagi masyarakat yang ingin menikmati waktu bersama rekan maupun keluarga.
Beberapa rekomendasi wisata sekaligus kegiatan “ngabuburit” di Ibu Kota seperti disiarkan laman Instagram resmi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta untuk 16- 17 Maret 2024:
1. Ramadhan Fair 2024
Acara ini diadakan mulai 15-20 Maret 2024 ini berlokasi di Taman Lapangan Banteng, acara ini menyajikan berbagai macam variasi kegiatan, mulai dari bazar hingga hiburan musik.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Djakarta Ramadhan Fair bisa menjadi alternatif warga Jakarta menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit.
2. Workshop Mari Membatik
Workshop ini dilaksanakan di Museum Mandiri pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. Pengunjung museum cukup membayar biaya pendaftaran Rp45.000 per orang untuk mengikuti kegiatan membatik. Mereka yang ikut kegiatan ini difasilitasi alat-alat mulai dari mencanting hingga mewarnai.
3. Pertunjukan “Sound of Kaba Nan Ampek”
Sanggar Mahoni menyajikan sebuah pertunjukan komposisi musik yang menggabungkan peleburan musik tradisional Minangkabau dengan musik modern, atraksi gerak tari tradisional “Tapuak Galembong”, serta pembacaan puisi oleh pembaca puisi nasional.
Pertunjukan yang dibawakan Sanggar Mahoni ini berlangsung pukul 15.00 WIB di Galeri Indonesia Kaya, mal Grand Indonesia, Jakarta. “Sound of Kaba Nan Ampek” memiliki makna menyelamatkan dan memperkenalkan kembali musik tradisional Minangkabau kepada generasi muda.
4. Pameran “What if Lab: Sustainable Public Spaces”
Pameran “What if Lab: Sustainable Public Spaces” menyoroti program antar budaya yang mengajak desainer Indonesia dan Belanda untuk bersama-sama menciptakan ruang publik yang berkelanjutan di komunitas kampung di Jakarta. Pameran ini berlangsung di Erasmus Huis mulai 17 Februari-30 April 2024 pukul 10.00 hingga 15.00 WIB
Melalui proyek What if Lab kedua di Indonesia ini, Erasmus Huis dan Dutch Design Foundation bekerja sama dengan Playo dan Kampung Kollektief untuk memberdayakan masyarakat setempat guna menata ulang dan merevitalisasi ruang publik mereka. (AL)