Headnews.id – Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Presiden Prabowo Subianto, kini semakin sering terlihat dalam lingkaran kekuasaan. Meski tidak tergabung dalam kabinet, peran Hashim sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra dan Ketua Dewan Penasehat Kadin Indonesia dinilai krusial oleh para ekonom.
Menurut Nailul Huda, ekonom dari Celios, Hashim memiliki pengaruh signifikan dalam menyelaraskan kebijakan pemerintah dengan dunia usaha. “Perannya penting untuk memastikan sinkronisasi antara program pemerintah dan dukungan Kadin,” jelasnya.
Namun, Huda menekankan pentingnya pengawasan terhadap peran Hashim agar tidak melampaui batas dan mengarah pada oligarki. Hal ini berbeda dengan Luhut Pandjaitan di era Presiden Jokowi yang memiliki peran eksekutif langsung di pemerintahan.
Media Wahyudi Askar, Direktur Kebijakan Publik Celios, juga mengingatkan bahwa Hashim tidak memiliki kewenangan formal dalam pemerintahan, sehingga hanya bisa memberikan masukan pribadi. Jika keterlibatan Hashim dalam kebijakan melampaui batas, dikhawatirkan bisa terjadi praktik jual beli pengaruh yang berisiko melanggar hukum.
Hashim sebelumnya sempat membocorkan bahwa Prabowo berencana mengevaluasi kinerja menteri setiap enam bulan dan menargetkan pemasukan besar dari pengusaha sawit yang mengemplang pajak, dengan potensi tambahan Rp 300 triliun ke kas negara.