Jakarta, Kulminasi.com – Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem berpotensi terjadi selama periode libur Lebaran 2024. Senin (1/4/2024).
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menyampaikan kondisi sepekan sebelum lebaran akan terjadi cuaca ekstrem dengan potensi hujan ringan hingga sedang.
“Prediksi BMKG, kondisi sepekan sebelum lebaran pada tanggal 3-9 April itu masih didominasi adanya hujan ringan hingga sedang. Nah, hujan sedang ini yang bisa menimbulkan kondisi cuaca ekstrem,” kata Guswanto dalam Forum Merdeka Barat 9,
Menurutnya, kondisi cuaca ekstrem diperkirakan baru mulai mereda pada periode 10-16 April atau ketika mulai masuk masa lebaran.
Kondisi ini disebabkan oleh masuknya musim pancaroba dan terjadinya perubahan arah angin dari yang semula arah angin kebaratan menjadi arah angin ketimuran.
Berdasarkan streamline BMKG, angin timuran yang sudah muncul sekarang masih belum sepenuhnya, dan baru akan sepenuhnya berubah pada Mei, sehingga hal ini yang perlu diwaspadai, terlebih dengan musim pancaroba yang juga sedang terjadi.
Kondisi cuaca ekstrem ini memungkinkan potensi bencana seperti angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang atau hujan deras yang menyebabkan banjir atau longsor, sehingga dapat menghambat perjalanan mudik dan libur Lebaran.
Guswanto Memaparkan, jika saat ini potensi hujan sedang masih ada di Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Khusus untuk Jawa Barat, daerah seperti Bandung, Garut, Sumedang dan daerah-daerah yang memiliki pegunungan di wilayah selatan, juga berpotensi mengalami hujan sporadis, atau hujan deras dengan durasi singkat namun disertai kilat dan petir kemudian angin kencang.
Sukabumi dan Bogor juga demikian karena saat ini angin masih membawa awan hujan itu ke sebelah selatan Jawa Barat. Sementara itu, khusus untuk utara saat ini yang paling dominan adalah angin kencang, ini terjadi di daerah Cirebon dan lain lain.
Dengan kondisi angin timuran yang sepenuhnya berganti di bulan Mei, bencana hujan lebat sepenuhnya berpotensi menjadi ancaman untuk wilayah-wilayah tersebut.
Selain itu dengan angin kencang yang juga berpotensi dapat terjadi, diperlukan kewaspadaan akan bencana seperti banjir dan longsor terutama untuk daerah yang memiliki lereng.
BMKG juga mengungkap jalur laut yang berpotensi mengalami kenaikan gelombang 1,25 – 2,5 meter,Kenaikan ini didominasi di Samudera Hindia bagian selatan mulai dari Bengkulu, bergeser ke Jawa, Banten sampai Nusa Tenggara Timur.
Oleh karena itu, BMKG meminta pemudik lebih waspada di jalur yang cukup padat seperti jalur Pelabuhan Merak, Bakauheni Ketapang, Gilimanuk, dan Lembar di Lombok.
Khusus untuk perairan Ketapang dan Gilimanuk, BMKG memaparkan wilayah ini juga memiliki potensi terjadi banjir rob pada periode tanggal 7-11 April dengan ketinggian yang bisa mencapai 1,35 meter.
“Kemudian juga ada perairan Ketapang, Gilimanuk karena mereka pada tanggal 7-11 April juga terjadi potensi banjir rob dimana ketinggiannya bisa mencapai 1,35 meter,” Ucap Guswanto. (AL)
1 Comment
Comments are closed.